Gempa Sumatera Barat 7,9 SR

Diposting oleh SELALU BENCANA YANG DATANG DI INDONESIA Kamis, 22 Oktober 2009 , ,


Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus

Gempa bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, sedikitnya 1.115 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.299 rumah rusak berat, 65.306 rumah rusak sedang, & 78.591 rumah rusak ringan

Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,85 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km. Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan. Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Padangsidempuan, Medan, Kuala Lumpur, Singapura, Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu. Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura mengevakuasi stafnya. Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi). Sementara Bandar Udara Internasional Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara (sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di bandara juga terputusSempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1 Oktober

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun segera dicabut dan terdapat laporan kerusakan rumah maupun kebakaran. Sejumlah hotel di Padang rusak, dan upaya untuk mencapai Padang cukup susah akibat terputusnya komunikasi. Korban tewas akibat gempa terus bertambah, dikhawatirkan mencapai ribuan orang. Namun demikian, hingga tanggal 4 Oktober 2009, angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang. Pada tanggal 13 Oktober 2009, angka korban tewas meningkat menjadi 1.115 jiwa. Pertolongan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa terutama adalah kekurangan obat-obatan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi, serta mengevakuasi korban lainnya.

Seorang pejabat PBB mengatakan angka korban meninggal akibat 2 gempa bumi di Indonesia bisa mencapai 1100, sementara tim penyelamat mengeluarkan mayat-mayat dari bawah reruntuhan gedung.
John Holmes, ketua tim kemanusiaan PBB, mengatakan ada juga ratusan yang terluka setelah gempa berkekuatan 7.6 pada skala Richter hari Rabu dan gempa 5.2 skala Richter pada Kamis pagi.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan hari Kamis ia sangat tersentuh melihat penderitaan dan hilangnya nyawa akibat gempa tersebut.
Pihak berwenang Indonesia menyebutkan korban meninggal sebanyak 770 orang, dan mengingatkan bahwa masih bisa bertambah.
Gempa 7,6 skala Richter itu terjadi dilepas pantai pulau Sumatra, dan gempa berikutnya terjadi di Kepulauan Taulaud, di utara Sulawesi.
Kebanyakan korban meninggal dilaporkan berada di kota Padang, di mana sedikitnya 500 gedung runtuh. Sebuah rumah sakit, hotel dan sekolah termasuk yang rusak di kota yang berpenduduk 900.000 orang itu.

0 komentar

Posting Komentar

Gempa Sumatera Barat 7,9 SR

Indonesia Menangis

Andalas TV

Kumpul Blogger

Login Ke Blogger

Please enter your username and password to enter your Blogger Dasboard page!


Link BOX


Get your own LinkBox!

Pengikut

Viral Link

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and marewa

Translate International

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Silahkan Mampir Kawanku


ShoutMix chat widget

Berita Nasional